Sabtu, 12 Februari 2011


System Sirkulasi Pada Manusia

Alat-alat peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
a. Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak di dalam rongga dada di atas diafragma, diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru. Selaput yang membungkus jantung disebut Epicardium dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc cairan yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium.
·       Pericardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang tertempel pada diafragma. Terdiri atas Dua lembar yaitu lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung dan lamina panistalis di sebelah luar. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
·       Lapisan berikutnya adalah lapisan Miokardium atau otot jantung dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Ia membentuk majoriti keseluruhan dinding jantung. Endokardium merupakan lapisan terdalam yang terdiri daripada sel epitelium leper dan tisu penyambung. Otot jantung tersusun dari jenis otot kardiak yang bekerja tidak mengikuti kehendak kita.
·       Lapisan terakhir adalah lapisan Endocardium selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel). Jantung memiliki empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel).
·         Atrium
Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Bagian-bagian dalam atrium kiri dan kanan umumnya halus. Antara atrium kanan dan kiri terdapat katup valvula bikuspidalis (katub berdaun dua), klep ini berfungsi mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri ketika jantung memompa darah. Pada fetus, antara atrium kanan dan kiri terdapat lubang yang disebut foramen ovale. Menjelang kelahiran, foramen ovale akan menutup.
·         Ventrikel
Ventrikel memiliki otot yang lebih tebal dari pada atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal dari pada ventrikel kanan. Ini disebabkan oleh keperluan ventrikel kiri untuk memberikan tekanan yang tinggi memompa darah keluar jantung dan mengatasi rintangan sepanjang aliran darah. Ventrikel kanan hanya perlu memompa darah ke paru-paru, jadi ia tidak memerlukan otot dinding yang kuat. Ini juga diperlukan karena dua sebab lain: 1) kapilari paru-paru adalah lemah; tekanan tinggi akan merusak kapilari tersebut dan 2) aliran darah yang perlahan diperlukan untuk pertukaran gas antara darah dan paru-paru.
Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga), klep ini berfunfsi mencegah agar darah dalam bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan ketika jantung memompa darah. Bagian dalam dinding ventrikel kanan dan ventrikel kiri sangat kasar, lebih-lebih pada waktu kontraksi jantung (sistole) dari pada waktu relaksasi jantung (diastole).

Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik. Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik ini dimulai pada nodus sinatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava superior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh ventrikel
Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkontraksi demi memenuhi kebutuhan tubuh, maka jantung membutuhkan lebih banyak darah dibandingkan dengan organ lain.
 Aliran darah untuk jantung diperoleh dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira ½ inchi diatas katup aorta dan berjalan dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler ke dalam dinding ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler , aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh tubuh akan bermuara.
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri pulmonalis.
Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan. Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai sumber tekanan yang tinggindan membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan. Pada kapiler terjadin pertukaran O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler.
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84% dari volume darah dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada arteriol dan kapiler.


Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastole). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistole). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
a.       Diastole
Relaksasi otot jantung menyusul, pada mulanya katup atrioventrikular tinggal tertutup. Isi rongga ventrikel tetap tidak berubah (relaksi isovolumetrik = masa relaksasi) dan sisa yang tertinggal di ventrikel bertahan sampai kira-kira 70 ml darah, yakni isi residual. Pada saat tekanan intraventrikular turun sampai di bawah tekanan darah di atrium, katup atrioventrikular membuka. Sekarang darah mengalir dari atrium ke ventrikel yang di sebut masa pengisian. Gaya-gaya yang aktif dalam proses ini adalah kekenyalan dinding ronggajantung dan sistole atrium. Sistole atrium mulai pada akhir masa pengisian dan berhenti pada saat mulainya sistole ventrikel.
b.      Sistole
Pada permulaan sistole, kontaksi otot jantung menyebabkan peningkatan curam dari pada tekanan intraventrikular. Katup-katup atrioventrikular dan aorta tertutup, sedangkan isi ventrikel tetap tidak beubah. Ketika tekannan intravebtrikular menyamai tekanan darah di dalamaorta, katup aorta membuka dan tekanan darah akan lebih meningkat lagi (di aorta sampai kira-kira 20mmHg) otot-otot ventrikel berkurang dan kira-kira 70 ml darah, keluaran jantung, dipompa ke dalam aorta, akibatnya tekanan intraventrikular turun di bawah tekanan aorta sehingga katup aorta menutup. Ventrikel bekerja sebagai pompa tekanan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru
Pembuluh darah
Peredaran darah pada manusia dikenal sebagai peredaran darah tertutup karena aliran darah hanya diedarkan dalam pembuluh. Pembuluh darah adalah sebuah saluran seperti pipa atau selang yang sangat kuat dalam melaksanakan fungsinya adapun anatomi dari pembuluh darah adalah sebagai berikut.
 Dinding sebuah pembuluh darah pada dasarnya terdiri atas 3 lapisan: tunika intima(lapisan dalam), tunika media (lapisan tengah) dan tunika adventisia (lapisan luar). Lapisan-lapisan ini paling jelas perbedaannya pada arteri.
  1. Intima
lapisan ini terdiri atas selapis sel-sel gepeng, sel-sel endotel yang tersusun sejajar sumbuh panjang pembuluh, dikelilingi sedikit jaringan ikat, intima arteri mempunyai juga selaput elastis yang berjendela, membrane elastika intima.
  1. Media
lapisan ini terdiri atas sel-sel otot polos berbentuk ulir dan sirkular dan suatu jalinan sebut-serabut elastis.
  1. Adventesia
Lapisan ini terdiri atas sel-sel yang tersusun secara longitudinal dan sebuah kisi-kisi berserabut berbentuk gunting.                                                                              

Ø  Macam-macam pembuluh darah
a.      Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang keluar dari jantung. Dinding ototnya tebal dan elastis, membantu tenaga pemompaan jantung dalam peredaran darah. Umumnya ateri terletak di bagian dalam tubuh, hanya di beberapa tempat arteri terdapat di dekat permukaan tubuh sehingga dapat di rasakan denyutnya.
Pembuluh darah ini memiliki 3 bagian utama berikut.
·           Aorta yang keluar dari bilik kiri, pembuluh darah ini mengandung banyak oksigen. Sedangkan pembuluh nadi yang lain yang menuju ke paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh ini keluar dari bilik kanan, darahnya mengandung karbondioksida serta uap air dan mengikat oksigen di udara. Arteri ini tergolong tipe muscular. Dengan bertambah jauhnya jarak dari jantung, jalinan serabut-serabut elastis di dalam media semakin berkurang, sedangkan sel-sel otot polos semakin bertambah. Perlengkungan dari aorta disebut arkus aorta.
·            Arteriola adalah arteri-aretri prekapiler berukuran 20-40µm. Medianya dibentuk oleh satu atau dua lapis sirkular teratur yang terdiri atas sel-sel otot polos. Arteriola merupakan percabangan dari arteri yang lebih kecil. Arteriola bercabang-cabang halus menjadi kapiler.
·           Kapiler
Dinding pembuluh kapiler hanya terdiri dari selapis sel dan sedemikian sempitnya sehingga sel-sel darah hanya dapat lewat satu per satu. Di dalam pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran gas.diameter dari pembuluh kapiler ini bervariasi antara 5-15 µm. kapiler mempunyai diameter yang lebih kecil dibandingkan arteri dan vena, dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran  basal.
b.  Pembuluh balik (vena)
Pembuluh darah ini  membawa darah menuju jantung disebut pembuluh balik, pembuluh darah ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: dindingnya lebih tipis dengan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri, banyak terdapat katub untuk mencegah agar darah tidak mengalir kembali, banyak mengandung karbon dioksida kecuali vana pulmanalis yaitu vena yang membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri sehingga banyak mengandung oksigen, terletak dekat permukaan tubuh.
Dinding pembuluh balik  terdiri atas 3 lapisan.
ü  lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium,
ü  lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis,
ü  lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat serat elastis.
Pembuluh balik ini memiliki beberapa bagian utama.
  • Venula yaitu vena pasca kapiler. Dinding-dindingnya mengandung sel-sel otot yang terpencar secara tidak merata. Pada beberapa alat, venula –venula membentuk lacuna-lakuna untuk menyimpan darah.
  • Vena kava superior  bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
  • Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke  serambi  kanan jantung

Perbedaan antara arteri dan vena.

Obyek

Arteri
(pembuluh nadi)
Vena
(pembuluh balik)
 Dinding
Aliran
Darah

Tekanan

Letak
Katup

 Nam

 Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali arteri pulmonalis.
Jika terpotong darah memancar.
Agak ke  dalam
Hanya satu dipangkal aorta.
 Sesuai dengan organ yang dituju.
Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.
Jika terpotong, darah hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.


Darah
Darah mempunyai banyak fungsi di antanya adalah sebagai berikut.
1.      Sebagai alat pengangkut sari makanan dan O2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi.
2.      Menjaga agar temperature tubuh tetap.
3.      Mengedarkan air.
4.      Mengedarkan getah bening.
5.      Menghindarkan  tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih dan sel darah pembeku).
6.      Mengatur keseimbangan asam basa.
Darah terdiri berbagai komponen berikut.
·         Sel darah yang terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah pembeku.
·         Plasma darah (cairan) yang terdiri atas:
1)      Air
2)      Protein : albumin (53%),gliobulin (43%), fibrinogen (4%)
3)      Gas berupa O2, CO2, dan N2
4)      Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dan lain-lain
5)      Garam mineral : Nacl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dan lain-lain
6)      Zat sisa : urea, kretanin, asam urat, billirubin
7)      Hormone dan enzim.
Dalam plasma terdapat antigen (protein asing) yang berguna untuk membentuk antibodyesipitin yang menggumpalkan antigen, lisin yang mampu menguraikan antigen, antitoksin untuk menawarkan racun. Aglutinogen terdapat dalam sel darah merah sedangkan aglutinin terdapat dalam plasma darah. Aglutinasi adalah darah yang menggumpal.
Menurut Dr. Karl Leinsteiner (dari Austria) dan Donath menggolongkan darah manusia menjadi 4 kelompok (system ABO).
Golongan Darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
B
AB
O
a
b
a dan b
tidak ada
α
β
tidaka ada
α dan β
Donor darah universal adalah artinya dia dapat memberikan pada semua golongan darah, yaitu golongan darah O sedangkan resipien universal dapat menerima dari semua golongan darah, yaitu golongan darah AB.
Macam-macam sel darah dibagi menjadi 3.
a.       Sel darah merah (eritrosit)
Bentuk sel darah bikonkaf dan tidak berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta per mm3 sedangkan pada wanita kira-kira 4 juta per mm3. hemoglobin merupakan zat warna merah pada darah yang berfungsi mengikat O2 dan CO2 . Anemia merupakan sel-sel darah kekurangan zat besi sedangkan sianosis darah kekurangan O2.

b.      Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih di bagi menjadi dua macam.
1)      Agranulosit
a)      monosit : inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat
b)      lilmfosit : berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas
2)      Granulosit
a)      netrofil   : inti berbentuk batang, bengkok, bercabang-cabang, bersifat fagosit
b)      basofil    : bintik kebiru-biruan, bersifat fagosit
c)      eosinofil : bintik kemerah-merahan, bersifat fagosit
Bentuknya amoeboid, berinti, bulat atau cekung, jumlah pada orang normal kira-kira 6.000-9.000 per mm3, dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Pada orang yang menderita tipus 3.000 per mm3 sedangkan pada penderita TBC 20.000 per mm3. fungsi sel utnuk pengangkutan zat lemak, pembuluh kil dan limfe serta bersifat fagosit.
c.       Sel darah pembeku (trombosit)
Fungsinya utuk pembekuan darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000 per mm3, dibuat dalam sumsum tulang.
Proses pembekuan darah
Cara Kerja Pembekuan Darah: Ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, suatu enzim yang disebut tromboplastin yang dikeluarkan dari sel-sel jaringan yang rusak bergabung dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang akhirnya mengeras. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, menumpuk, sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang terbentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbarui, keropeng tersebut akan mengelupas.
Pembekuan darah dapat dicegah dengan cara:
1)      jangan sampai timbul luka kasar;
2)      ditambah dengan zat kimia : natrium sitrat, natrium oksalat;
3)      zat anti pembeku darah berupa hirudin (tidak terbentuk trombin) dan heparin (fibrinogen dan trombin tidak dapat bersatu);
4)      disimpan di tempat yang dingin.
Top of Form

Proses Peredaran Darah Manusia

a.       Peredaran Darah Kecil
Darah yang membawa sisa metabolisme dan CO2 masuk ke dalam pembuluh nadi paru (arteri pulmonalis) ke paru-paru (pulmo) untuk melepaskan CO2 dan H2O, kemudian mengikat O2 dan amsuk ke pembuluh balik paru (vena pulmonalis) menuju ke serambi kiri.
b.            Peredaran Darah Besar
Darah yang membawa O2 masuk ke bilik kiri dilanjutkan ke aorta. Sebagian menuju ke tubuh bagian atas dan sebagian menuju ke tubuh bagian bawah. Darah tersebut ada yang menuju ke ginjal, lambung, dan rusuk. Darah yang menuju ke otot jantung melalui arteria koronaria. Aorta sampai di ruas tulang pinggang nomor empat bercabang dua, yaitu ke kiri dan ke kanan menuju kaki kiri dan ke kaki kanan. Dari aorta ada juga yang bercabang ke kiri dan ke kanan menuju tangan kiri dan tangan kanan.
Darah yang membawa oksigen dan sari makanan, setelah sampai di kapiler pada jaringan tubuh terjadi pertukaran zat. Oksigen dan sari makanan dilepas ke jaringan tubuh, sedangkangsisa metabolisme dan karbon dioksida diikat darah menuju ke venula, vena, kemudian vena kava inferior dan vena kava superior terus ke serambi kanan lalu ke bilik kanan.
c.       Peredaran Darah Portae
Selain sistem peredaran darah besar (jantung-seluruh tubuh-jantung) dan peredaran darah kecil (jantung-paru-paru-jantung), terdapat pada sistem peredaran darah manusia hanya pada sistem porta hepatika. Dalam sistem tersebut, darah dari usus tidak langsung ke dalam jantung, melainkan masuk ke dalam hati lebih dahulu untuk diatur kadar zat-zat makanannya dan dinetralkan racun yang terbawa di dalamnya. Dari hati, darah kemudian bergabung dengan darah vena hepatika, masuk ke dalam vena kava, untuk selanjutnya masuk ke dalam jantung dan bergabung dengan sistem peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Pembuluh Limfa (Pembuluh Getah Bening)
Peredaran limfa besar ada 2, yaitu sebagai berikut.
1.      Pembuluh Limfa Kanan (ductus limfaticus dekster)
Pembuluh ini menerima liran limfa dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan sebelah kanan.
2.      Pembuluh Limfa Dada (ductus thoracikus)
Pembuluh ini menerima liran limfa dari bagian lain, dan bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh limfa dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpukan asam lemak, yang diserap oleh usus halus.
Pada kelenjar limfa dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman-kuman penyakit.

Sistem Immunitas (Kekebalan) Pada Manusia

            Sel darah putih (leukosit) bertanggung jawab dalam respon kekebalan.Jika ada jasad renik yang masuk ke dalam tubuh, beberapa jenis leukosit akan membuat antibody. Antibodi adalam suatu protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limfosit  atau larut (masuk) ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.

Sel-sel Sistem Kekebalan
Kelompok utama leukosit yang berperan dalam respon kekebalan ialah:
  1. Limfosit
Limfost dibuat di sumsum ulang dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Sel lmfosit dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
    1. Limfosit-T (sel T)
Limfosit ini dibuat di tulang belakang dan dimatangkan di timus. Limfosit-T menjadi perantara kekebalan seluler.
    1. Limfosit –B (sel B)
Limfosit inin dibuat dan dimatankan di dalam sumsum tulang. Limfosit-B merupakan sel pembentuk antiodi yang bertanggung jawab untuk kekebalan humoral.
Limfosit-T dan –B mempunyai bentuk yang sama tetapi mampu mengenali antigen yang spesifik dan megikatnya.
  1. Neutrofil dan Makrofag
Neutrofil merupakan sel darah putih yang jumlahnya terbanyak pada peredaran darah. Makrofag berasal dari moosit yang membesar. Baik neutrofil dan makrofag bersifart fagositosis yaitu memakan kuman-kuman peny akit seperti bakteri, protozoa, dan virus yang masuk ke dalam tubuh.


Macam-macam Kekebalan Tubuh
  1. Kekebalan Aktif, yaitu kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri.
Kekebalan aktif tersebut dapat dibedakan menjadi:
a.       Kekebalan aktif buatan, yaiu kekebalan tubuh yangdiperoleh setelah mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi adalah tindakan memasukkan vaksin ke dalam organisme hidup yang sehat agar tumbuh menjadi kebal terhadap penyakit tertentu karena tubuh membentuk antibodi. Vaksin adalah bibit penyakit (bakteri atau virus) yang telah dilemahkan atau telah mati dan dilarutkan. Toksoid yaitu toksin atau racun yang elah dilemahkan.
b.      Kekebalan aktif alami, yaitu kekebalan tubuh yang diperoleh setelah seseorang sembuh dari penyakit.
Penyakit seperti campak, gondok, cacar air, dan batuk rejam jarang diderita sampai dua kali. Kontak pertama tubuh dengan suatu jasad renik menyebabkan infeksi akan meninggalkan suatu kesan ”kesan ingatan” sehngga tubuh siap untuk menolak setiap serangan berikut dari jasad renik tersebut. Perlindungan ini diberikan oleh antibodi sebagai reaksi terhadap jasad renik penyebab infeksi yang berlalu sebagai antigen.
  1. Kekebalan Pasif, yaitu kekebalan yang terjadi bukan krena tubuh memuat antibodi sendiri.
Kekebalan pasif dapat dibedakan menjadi:
a.  Kekebalan pasif buatan, diperoleh setelah tubuh mendapat antibodi sudah jadi yang terlarut dalam serum. Kekebalan pasif buatan ini bersifat sementara. Contohnya, suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
b.  Kekebalan pasif alami, yaitu bila kekebalan yang diperoleh dari ibu selama di dalam kandungan. Sejumlah antibodi masuk dari ibu ke fetus melalui air susu ibu (ASI) setelah melahirkan.

Kegagalan Sistem Kekebalan
Adanya respon kekebalan akan melindungi tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi. Kesalahan mekanisme sistem kekebalan mengakibatkan tubuh terkena penyakit. Misalnya, defisiensi limfosit B dan Limfosit T menyebabkan tubuh tidak dapat mensekresikan antibdi.
Anak-anak dengan defisiensi limfosit T tidak boleh terkena bibi penyakit, misalnya virus cacar dan fungi. Bila terdapat kesalahan dalam sel-sel tunas limfoid akan terjadi imunodefisiensi gabungan yang parah. Penderita harus ditempatkan dalam lingkungan steril dan perlu dilakukan pencangkokan sumsum tulang belakang dan pencangkokan timus untuk sel lifosit T.
Secara normal, tubuh akan mengenali proetinnya sendiri dan antigen yang merupakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi bila terjadi mekanisme yang salah dalam sistem kekebalan, tubuh akan membuat antibodi yang mampu bereaksi terhadap antigen tersebut. Keadaan yang demikian disebut otoimunitas.
Penyakit / Kelainan Darah
  1. Anemia, yaitu penyakit karena kurangnya sel darah merah.
  2. Leukimia, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini biasa disebut kanker darah.
Hemofilia, yaitu penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku. Jika si penderita mengalami luka ringan, dapat mengakibatkan pendarahan yang serius.

System Sirkulasi Pada Manusia

Alat-alat peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
a. Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak di dalam rongga dada di atas diafragma, diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru. Selaput yang membungkus jantung disebut Epicardium dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc cairan yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan epicardium.
·       Pericardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang tertempel pada diafragma. Terdiri atas Dua lembar yaitu lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung dan lamina panistalis di sebelah luar. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
·       Lapisan berikutnya adalah lapisan Miokardium atau otot jantung dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling tebal. Ia membentuk majoriti keseluruhan dinding jantung. Endokardium merupakan lapisan terdalam yang terdiri daripada sel epitelium leper dan tisu penyambung. Otot jantung tersusun dari jenis otot kardiak yang bekerja tidak mengikuti kehendak kita.
·       Lapisan terakhir adalah lapisan Endocardium selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel). Jantung memiliki empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel).
·         Atrium
Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Bagian-bagian dalam atrium kiri dan kanan umumnya halus. Antara atrium kanan dan kiri terdapat katup valvula bikuspidalis (katub berdaun dua), klep ini berfungsi mencegah agar darah dalam bilik kiri tidak kembali ke serambi kiri ketika jantung memompa darah. Pada fetus, antara atrium kanan dan kiri terdapat lubang yang disebut foramen ovale. Menjelang kelahiran, foramen ovale akan menutup.
·         Ventrikel
Ventrikel memiliki otot yang lebih tebal dari pada atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal dari pada ventrikel kanan. Ini disebabkan oleh keperluan ventrikel kiri untuk memberikan tekanan yang tinggi memompa darah keluar jantung dan mengatasi rintangan sepanjang aliran darah. Ventrikel kanan hanya perlu memompa darah ke paru-paru, jadi ia tidak memerlukan otot dinding yang kuat. Ini juga diperlukan karena dua sebab lain: 1) kapilari paru-paru adalah lemah; tekanan tinggi akan merusak kapilari tersebut dan 2) aliran darah yang perlahan diperlukan untuk pertukaran gas antara darah dan paru-paru.
Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga), klep ini berfunfsi mencegah agar darah dalam bilik kanan tidak kembali ke serambi kanan ketika jantung memompa darah. Bagian dalam dinding ventrikel kanan dan ventrikel kiri sangat kasar, lebih-lebih pada waktu kontraksi jantung (sistole) dari pada waktu relaksasi jantung (diastole).
Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik. Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik ini dimulai pada nodus sinatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava superior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), bekas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel
Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkontraksi demi memenuhi kebutuhan tubuh, maka jantung membutuhkan lebih banyak darah dibandingkan dengan organ lain.
 Aliran darah untuk jantung diperoleh dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri koroner ini keluar dari aorta kira-kira ½ inchi diatas katup aorta dan berjalan dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler ke dalam dinding ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di kapiler , aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh tubuh akan bermuara.
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri pulmonalis.
Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan. Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai sumber tekanan yang tinggindan membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan. Pada kapiler terjadin pertukaran O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler.
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84% dari volume darah dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada arteriol dan kapiler.


Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastole). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistole). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
a.       Diastole
Relaksasi otot jantung menyusul, pada mulanya katup atrioventrikular tinggal tertutup. Isi rongga ventrikel tetap tidak berubah (relaksi isovolumetrik = masa relaksasi) dan sisa yang tertinggal di ventrikel bertahan sampai kira-kira 70 ml darah, yakni isi residual. Pada saat tekanan intraventrikular turun sampai di bawah tekanan darah di atrium, katup atrioventrikular membuka. Sekarang darah mengalir dari atrium ke ventrikel yang di sebut masa pengisian. Gaya-gaya yang aktif dalam proses ini adalah kekenyalan dinding ronggajantung dan sistole atrium. Sistole atrium mulai pada akhir masa pengisian dan berhenti pada saat mulainya sistole ventrikel.
b.      Sistole
Pada permulaan sistole, kontaksi otot jantung menyebabkan peningkatan curam dari pada tekanan intraventrikular. Katup-katup atrioventrikular dan aorta tertutup, sedangkan isi ventrikel tetap tidak beubah. Ketika tekannan intravebtrikular menyamai tekanan darah di dalamaorta, katup aorta membuka dan tekanan darah akan lebih meningkat lagi (di aorta sampai kira-kira 20mmHg) otot-otot ventrikel berkurang dan kira-kira 70 ml darah, keluaran jantung, dipompa ke dalam aorta, akibatnya tekanan intraventrikular turun di bawah tekanan aorta sehingga katup aorta menutup. Ventrikel bekerja sebagai pompa tekanan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Pembuluh darah
Peredaran darah pada manusia dikenal sebagai peredaran darah tertutup karena aliran darah hanya diedarkan dalam pembuluh. Pembuluh darah adalah sebuah saluran seperti pipa atau selang yang sangat kuat dalam melaksanakan fungsinya adapun anatomi dari pembuluh darah adalah sebagai berikut.
 Dinding sebuah pembuluh darah pada dasarnya terdiri atas 3 lapisan: tunika intima(lapisan dalam), tunika media (lapisan tengah) dan tunika adventisia (lapisan luar). Lapisan-lapisan ini paling jelas perbedaannya pada arteri.
  1. Intima
lapisan ini terdiri atas selapis sel-sel gepeng, sel-sel endotel yang tersusun sejajar sumbuh panjang pembuluh, dikelilingi sedikit jaringan ikat, intima arteri mempunyai juga selaput elastis yang berjendela, membrane elastika intima.
  1. Media
lapisan ini terdiri atas sel-sel otot polos berbentuk ulir dan sirkular dan suatu jalinan sebut-serabut elastis.
  1. Adventesia
Lapisan ini terdiri atas sel-sel yang tersusun secara longitudinal dan sebuah kisi-kisi berserabut berbentuk gunting

Ø  Macam-macam pembuluh darah
a.      Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang keluar dari jantung. Dinding ototnya tebal dan elastis, membantu tenaga pemompaan jantung dalam peredaran darah. Umumnya ateri terletak di bagian dalam tubuh, hanya di beberapa tempat arteri terdapat di dekat permukaan tubuh sehingga dapat di rasakan denyutnya.
Pembuluh darah ini memiliki 3 bagian utama berikut.
·           Aorta yang keluar dari bilik kiri, pembuluh darah ini mengandung banyak oksigen. Sedangkan pembuluh nadi yang lain yang menuju ke paru-paru (arteri pulmonalis). Pembuluh ini keluar dari bilik kanan, darahnya mengandung karbondioksida serta uap air dan mengikat oksigen di udara. Arteri ini tergolong tipe muscular. Dengan bertambah jauhnya jarak dari jantung, jalinan serabut-serabut elastis di dalam media semakin berkurang, sedangkan sel-sel otot polos semakin bertambah. Perlengkungan dari aorta disebut arkus aorta.
·            Arteriola adalah arteri-aretri prekapiler berukuran 20-40µm. Medianya dibentuk oleh satu atau dua lapis sirkular teratur yang terdiri atas sel-sel otot polos. Arteriola merupakan percabangan dari arteri yang lebih kecil. Arteriola bercabang-cabang halus menjadi kapiler.
·           Kapiler
Dinding pembuluh kapiler hanya terdiri dari selapis sel dan sedemikian sempitnya sehingga sel-sel darah hanya dapat lewat satu per satu. Di dalam pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran gas.diameter dari pembuluh kapiler ini bervariasi antara 5-15 µm. kapiler mempunyai diameter yang lebih kecil dibandingkan arteri dan vena, dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran  basal.
b.  Pembuluh balik (vena)
Pembuluh darah ini  membawa darah menuju jantung disebut pembuluh balik, pembuluh darah ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: dindingnya lebih tipis dengan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri, banyak terdapat katub untuk mencegah agar darah tidak mengalir kembali, banyak mengandung karbon dioksida kecuali vana pulmanalis yaitu vena yang membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri sehingga banyak mengandung oksigen, terletak dekat permukaan tubuh.
Dinding pembuluh balik  terdiri atas 3 lapisan.
ü  lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium,
ü  lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis,
ü  lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat serat elastis.
Pembuluh balik ini memiliki beberapa bagian utama.
  • Venula yaitu vena pasca kapiler. Dinding-dindingnya mengandung sel-sel otot yang terpencar secara tidak merata. Pada beberapa alat, venula –venula membentuk lacuna-lakuna untuk menyimpan darah.
  • Vena kava superior  bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
  • Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke  serambi  kanan jantung.










Gambar 7. struktur arteri dan vena


Perbedaan antara arteri dan vena.

Obyek

Arteri
(pembuluh nadi)
Vena
(pembuluh balik)
 Dinding
Aliran
Darah

Tekanan

Letak
Katup

 Nam

 Tebal, elastis
Meninggalkan jantung
Kaya O2 kecuali arteri pulmonalis.
Jika terpotong darah memancar.
Agak ke  dalam
Hanya satu dipangkal aorta.
 Sesuai dengan organ yang dituju.
Tipis, kurang elastis
Menuju ke jantung
Kaya CO2 kecuali vena pulmonalis.
Jika terpotong, darah hanya menetes.
Di permukaan tubuh
Banyak terdapat di sepanjang vena yang besar.
Sesuai dengan organ yang ditinggalkan.










Gambar 8. Pembuluh Darah Artei dan Vena


Darah
Darah mempunyai banyak fungsi di antanya adalah sebagai berikut.
1.      Sebagai alat pengangkut sari makanan dan O2 ke seluruh tubuh dan sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi.
2.      Menjaga agar temperature tubuh tetap.
3.      Mengedarkan air.
4.      Mengedarkan getah bening.
5.      Menghindarkan  tubuh dari infeksi (membentuk antibody berupa sel darah putih dan sel darah pembeku).
6.      Mengatur keseimbangan asam basa.
Darah terdiri berbagai komponen berikut.
·         Sel darah yang terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah pembeku.
·         Plasma darah (cairan) yang terdiri atas:
1)      Air
2)      Protein : albumin (53%),gliobulin (43%), fibrinogen (4%)
3)      Gas berupa O2, CO2, dan N2
4)      Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dan lain-lain
5)      Garam mineral : Nacl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dan lain-lain
6)      Zat sisa : urea, kretanin, asam urat, billirubin
7)      Hormone dan enzim.
Dalam plasma terdapat antigen (protein asing) yang berguna untuk membentuk antibodyesipitin yang menggumpalkan antigen, lisin yang mampu menguraikan antigen, antitoksin untuk menawarkan racun. Aglutinogen terdapat dalam sel darah merah sedangkan aglutinin terdapat dalam plasma darah. Aglutinasi adalah darah yang menggumpal.
Menurut Dr. Karl Leinsteiner (dari Austria) dan Donath menggolongkan darah manusia menjadi 4 kelompok (system ABO).
Golongan Darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
B
AB
O
a
b
a dan b
tidak ada
α
β
tidaka ada
α dan β
Donor darah universal adalah artinya dia dapat memberikan pada semua golongan darah, yaitu golongan darah O sedangkan resipien universal dapat menerima dari semua golongan darah, yaitu golongan darah AB.
Macam-macam sel darah dibagi menjadi 3.
a.       Sel darah merah (eritrosit)
Bentuk sel darah bikonkaf dan tidak berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta per mm3 sedangkan pada wanita kira-kira 4 juta per mm3. hemoglobin merupakan zat warna merah pada darah yang berfungsi mengikat O2 dan CO2 . Anemia merupakan sel-sel darah kekurangan zat besi sedangkan sianosis darah kekurangan O2.















b.      Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih di bagi menjadi dua macam.
1)      Agranulosit
a)      monosit : inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat
b)      lilmfosit : berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk imunitas
2)      Granulosit
a)      netrofil   : inti berbentuk batang, bengkok, bercabang-cabang, bersifat fagosit
b)      basofil    : bintik kebiru-biruan, bersifat fagosit
c)      eosinofil : bintik kemerah-merahan, bersifat fagosit

















Bentuknya amoeboid, berinti, bulat atau cekung, jumlah pada orang normal kira-kira 6.000-9.000 per mm3, dibuat dalam sumsum tulang merah, limfe dan jaringan retikuloendothelium. Pada orang yang menderita tipus 3.000 per mm3 sedangkan pada penderita TBC 20.000 per mm3. fungsi sel utnuk pengangkutan zat lemak, pembuluh kil dan limfe serta bersifat fagosit.
c.       Sel darah pembeku (trombosit)
Fungsinya utuk pembekuan darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000 per mm3, dibuat dalam sumsum tulang.
Proses pembekuan darah :






















Cara Kerja Pembekuan Darah: Ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita, suatu enzim yang disebut tromboplastin yang dikeluarkan dari sel-sel jaringan yang rusak bergabung dengan kalsium dan protrombin di dalam darah. Akibat reaksi kimia, jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung, yang akhirnya mengeras. Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, menumpuk, sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang terbentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbarui, keropeng tersebut akan mengelupas.
Pembekuan darah dapat dicegah dengan cara:
1)      jangan sampai timbul luka kasar;
2)      ditambah dengan zat kimia : natrium sitrat, natrium oksalat;
3)      zat anti pembeku darah berupa hirudin (tidak terbentuk trombin) dan heparin (fibrinogen dan trombin tidak dapat bersatu);
4)      disimpan di tempat yang dingin.
Top of Form

Proses Peredaran Darah Manusia

a.       Peredaran Darah Kecil
Darah yang membawa sisa metabolisme dan CO2 masuk ke dalam pembuluh nadi paru (arteri pulmonalis) ke paru-paru (pulmo) untuk melepaskan CO2 dan H2O, kemudian mengikat O2 dan amsuk ke pembuluh balik paru (vena pulmonalis) menuju ke serambi kiri.
b.            Peredaran Darah Besar
Darah yang membawa O2 masuk ke bilik kiri dilanjutkan ke aorta. Sebagian menuju ke tubuh bagian atas dan sebagian menuju ke tubuh bagian bawah. Darah tersebut ada yang menuju ke ginjal, lambung, dan rusuk. Darah yang menuju ke otot jantung melalui arteria koronaria. Aorta sampai di ruas tulang pinggang nomor empat bercabang dua, yaitu ke kiri dan ke kanan menuju kaki kiri dan ke kaki kanan. Dari aorta ada juga yang bercabang ke kiri dan ke kanan menuju tangan kiri dan tangan kanan.
Darah yang membawa oksigen dan sari makanan, setelah sampai di kapiler pada jaringan tubuh terjadi pertukaran zat. Oksigen dan sari makanan dilepas ke jaringan tubuh, sedangkangsisa metabolisme dan karbon dioksida diikat darah menuju ke venula, vena, kemudian vena kava inferior dan vena kava superior terus ke serambi kanan lalu ke bilik kanan.
c.       Peredaran Darah Portae
Selain sistem peredaran darah besar (jantung-seluruh tubuh-jantung) dan peredaran darah kecil (jantung-paru-paru-jantung), terdapat pada sistem peredaran darah manusia hanya pada sistem porta hepatika. Dalam sistem tersebut, darah dari usus tidak langsung ke dalam jantung, melainkan masuk ke dalam hati lebih dahulu untuk diatur kadar zat-zat makanannya dan dinetralkan racun yang terbawa di dalamnya. Dari hati, darah kemudian bergabung dengan darah vena hepatika, masuk ke dalam vena kava, untuk selanjutnya masuk ke dalam jantung dan bergabung dengan sistem peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Pembuluh Limfa (Pembuluh Getah Bening)
Peredaran limfa besar ada 2, yaitu sebagai berikut.
1.      Pembuluh Limfa Kanan (ductus limfaticus dekster)
Pembuluh ini menerima liran limfa dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan sebelah kanan.
2.      Pembuluh Limfa Dada (ductus thoracikus)
Pembuluh ini menerima liran limfa dari bagian lain, dan bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh limfa dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpukan asam lemak, yang diserap oleh usus halus.
Pada kelenjar limfa dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman-kuman penyakit.


































Sistem Immunitas (Kekebalan) Pada Manusia

            Sel darah putih (leukosit) bertanggung jawab dalam respon kekebalan.Jika ada jasad renik yang masuk ke dalam tubuh, beberapa jenis leukosit akan membuat antibody. Antibodi adalam suatu protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan oleh limfosit  atau larut (masuk) ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.

Sel-sel Sistem Kekebalan
Kelompok utama leukosit yang berperan dalam respon kekebalan ialah:
  1. Limfosit
Limfost dibuat di sumsum ulang dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Sel lmfosit dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
    1. Limfosit-T (sel T)
Limfosit ini dibuat di tulang belakang dan dimatangkan di timus. Limfosit-T menjadi perantara kekebalan seluler.
    1. Limfosit –B (sel B)
Limfosit inin dibuat dan dimatankan di dalam sumsum tulang. Limfosit-B merupakan sel pembentuk antiodi yang bertanggung jawab untuk kekebalan humoral.
Limfosit-T dan –B mempunyai bentuk yang sama tetapi mampu mengenali antigen yang spesifik dan megikatnya.
  1. Neutrofil dan Makrofag
Neutrofil merupakan sel darah putih yang jumlahnya terbanyak pada peredaran darah. Makrofag berasal dari moosit yang membesar. Baik neutrofil dan makrofag bersifart fagositosis yaitu memakan kuman-kuman peny akit seperti bakteri, protozoa, dan virus yang masuk ke dalam tubuh.


Macam-macam Kekebalan Tubuh
  1. Kekebalan Aktif, yaitu kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri.
Kekebalan aktif tersebut dapat dibedakan menjadi:
a.       Kekebalan aktif buatan, yaiu kekebalan tubuh yangdiperoleh setelah mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi adalah tindakan memasukkan vaksin ke dalam organisme hidup yang sehat agar tumbuh menjadi kebal terhadap penyakit tertentu karena tubuh membentuk antibodi. Vaksin adalah bibit penyakit (bakteri atau virus) yang telah dilemahkan atau telah mati dan dilarutkan. Toksoid yaitu toksin atau racun yang elah dilemahkan.
b.      Kekebalan aktif alami, yaitu kekebalan tubuh yang diperoleh setelah seseorang sembuh dari penyakit.
Penyakit seperti campak, gondok, cacar air, dan batuk rejam jarang diderita sampai dua kali. Kontak pertama tubuh dengan suatu jasad renik menyebabkan infeksi akan meninggalkan suatu kesan ”kesan ingatan” sehngga tubuh siap untuk menolak setiap serangan berikut dari jasad renik tersebut. Perlindungan ini diberikan oleh antibodi sebagai reaksi terhadap jasad renik penyebab infeksi yang berlalu sebagai antigen.
  1. Kekebalan Pasif, yaitu kekebalan yang terjadi bukan krena tubuh memuat antibodi sendiri.
Kekebalan pasif dapat dibedakan menjadi:
a.  Kekebalan pasif buatan, diperoleh setelah tubuh mendapat antibodi sudah jadi yang terlarut dalam serum. Kekebalan pasif buatan ini bersifat sementara. Contohnya, suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
b.  Kekebalan pasif alami, yaitu bila kekebalan yang diperoleh dari ibu selama di dalam kandungan. Sejumlah antibodi masuk dari ibu ke fetus melalui air susu ibu (ASI) setelah melahirkan.

Kegagalan Sistem Kekebalan
Adanya respon kekebalan akan melindungi tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi. Kesalahan mekanisme sistem kekebalan mengakibatkan tubuh terkena penyakit. Misalnya, defisiensi limfosit B dan Limfosit T menyebabkan tubuh tidak dapat mensekresikan antibdi.
Anak-anak dengan defisiensi limfosit T tidak boleh terkena bibi penyakit, misalnya virus cacar dan fungi. Bila terdapat kesalahan dalam sel-sel tunas limfoid akan terjadi imunodefisiensi gabungan yang parah. Penderita harus ditempatkan dalam lingkungan steril dan perlu dilakukan pencangkokan sumsum tulang belakang dan pencangkokan timus untuk sel lifosit T.
Secara normal, tubuh akan mengenali proetinnya sendiri dan antigen yang merupakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi bila terjadi mekanisme yang salah dalam sistem kekebalan, tubuh akan membuat antibodi yang mampu bereaksi terhadap antigen tersebut. Keadaan yang demikian disebut otoimunitas.
Penyakit / Kelainan Darah
  1. Anemia, yaitu penyakit karena kurangnya sel darah merah.
  2. Leukimia, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini biasa disebut kanker darah.
Hemofilia, yaitu penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku. Jika si penderita mengalami luka ringan, dapat mengakibatkan pendarahan yang serius.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar